Caritrend – Perpisahan orang tua merupakan salah satu peristiwa yang dapat memberikan dampak mendalam pada kehidupan seorang anak. Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan berita perceraian antara Ria Ricis dan Teuku Ryan, dua figur publik yang telah memiliki seorang putri, Moana.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana Moana, sebagai anak yang masih sangat muda, dapat menghadapi situasi yang penuh tantangan ini.
Dinamika Emosional Anak dalam Perceraian
Caritrend – Menurut para ahli psikologi, perceraian orang tua bisa menjadi sumber stres yang signifikan bagi anak-anak. Dalam sebuah pernyataan posisi yang disiapkan oleh Australian Psychological Society, diakui bahwa meskipun sebagian besar anak-anak adalah resilien dan dapat beradaptasi, perceraian tetap mewakili stresor hidup utama bagi mereka yang terlibat. Anak-anak membutuhkan dasar emosional yang aman setelah orang tua mereka berpisah, dengan pengasuhan yang hangat, responsif, dan mendukung.
Kasus Moana: Antara Hukum dan Psikologi
Dalam kasus Moana, hak asuh jatuh ke tangan ibunya, Ria Ricis, sementara Teuku Ryan diwajibkan memberikan nafkah bulanan. Meskipun demikian, Pengadilan Agama Jakarta Selatan memerintahkan agar Ricis tidak melarang Ryan bertemu dengan Moana. Ini menunjukkan pentingnya menjaga hubungan antara anak dan kedua orang tuanya, bahkan setelah perceraian.
Pandangan Psikologis Terhadap Kesejahteraan Moana
Psikolog Ian H. Gotlib dari Stanford menyatakan bahwa pemisahan dari orang tua menghilangkan perlindungan terpenting anak dan menciptakan trauma baru. Anak-anak memerlukan orang tua mereka untuk kesejahteraan emosional mereka sendiri. Dalam konteks Moana, dukungan emosional dari kedua orang tuanya akan sangat penting dalam membantunya mengatasi perubahan besar dalam struktur keluarganya.
•
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Moana akan memerlukan dukungan yang kuat dan konsisten dari kedua orang tuanya untuk menavigasi perpisahan mereka. Penting bagi Ricis dan Ryan untuk memastikan bahwa Moana merasa aman dan dicintai, terlepas dari perubahan dalam hubungan mereka. Dengan dukungan yang tepat, Moana dapat tumbuh menjadi individu yang kuat dan sehat, bahkan di tengah situasi yang menantang.
Dalam menghadapi perpisahan orang tua, rekomendasi dari para ahli adalah untuk memprioritaskan kesejahteraan emosional anak. Hal ini termasuk memastikan bahwa anak tidak terpapar pada konflik tinggi atau kekerasan, dan bahwa pengaturan pengasuhan yang dibuat setelah perceraian harus disesuaikan dengan kapasitas orang tua untuk memberikan hubungan yang hangat, responsif, dan mendukung.
Moana, seperti banyak anak lainnya yang mengalami perceraian orang tua, akan membutuhkan waktu dan ruang untuk menyesuaikan diri dengan realitas baru ini. Namun, dengan pendekatan yang tepat, ia dapat mengatasi tantangan ini dan melanjutkan pertumbuhan pribadinya dengan cara yang positif.