Caritrend – Dalam diskursus kesehatan dan sosial, low vision sering kali menjadi topik yang menimbulkan pertanyaan: apakah kondisi ini termasuk dalam kategori disabilitas?
Artikel ini akan menggali definisi low vision, bagaimana status disabilitas ditentukan, dan implikasi sosial serta hukum dari pengakuan low vision sebagai disabilitas.
Apa Itu Low Vision?
Low vision adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kehilangan penglihatan yang tidak dapat sepenuhnya dikoreksi dengan kacamata standar, lensa kontak, obat-obatan, atau operasi.
Individu dengan low vision memiliki keterbatasan penglihatan yang signifikan tetapi masih memiliki beberapa tingkat penglihatan yang berguna.
Status Disabilitas Low Vision
Menurut World Health Organization (WHO), setidaknya 2.2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat atau jauh, dan dalam setidaknya 1 miliar kasus, gangguan tersebut bisa dicegah atau belum ditangani.
Di beberapa negara, seperti India, low vision diakui sebagai disabilitas di bawah undang-undang, memungkinkan individu yang terkena dampak untuk mendapatkan manfaat disabilitas dari pemerintah.
Di sisi lain, kriteria untuk mendapatkan status disabilitas karena penglihatan yang buruk dapat bervariasi tergantung pada hukum setempat.
Dampak Sosial dan Hukum
Pengakuan low vision sebagai disabilitas memiliki dampak yang luas, mulai dari aksesibilitas hingga dukungan sosial.
Individu dengan low vision yang diakui sebagai disabilitas dapat mengakses berbagai layanan dan dukungan, termasuk pendidikan khusus, alat bantu penglihatan, dan akomodasi di tempat kerja.
Selain itu, pengakuan ini juga membawa kesadaran yang lebih besar terhadap tantangan yang dihadapi oleh individu dengan low vision dan pentingnya inklusi sosial.
Low vision adalah kondisi yang kompleks dengan implikasi yang meluas. Pengakuan status disabilitas bagi individu dengan low vision adalah langkah penting untuk memastikan bahwa mereka menerima dukungan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.
Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman, masyarakat dapat bergerak menuju inklusi yang lebih besar dan kesetaraan bagi semua individu, terlepas dari keterbatasan fisik mereka.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan analisis yang mendalam dan kritis mengenai status low vision sebagai disabilitas, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman dan empati terhadap isu ini.