Elon Musk, seorang miliarder kontroversial, saat ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia. Menurut laporan Forbes Real-Time Billionaires, kekayaannya mencapai US$ 193,2 miliar atau sekitar Rp 3.111 triliun.
Dua bisnisnya yang paling terkenal adalah Tesla dan SpaceX, yang masing-masing bergerak di bidang mobil listrik dan roket luar angkasa.
Pada 2022, Musk juga mengakuisisi Twitter dan mengubahnya menjadi X. Dalam tren kecerdasan buatan (AI), Musk mendirikan xAI yang diprediksi akan menjadi pesaing OpenAI, pembuat layanan ChatGPT.
Musk memiliki bisnis yang tersebar di berbagai sektor teknologi. Berikut daftar bisnisnya:
- SolarCity
SolarCity adalah penyedia sistem tenaga surya terbesar kedua di AS pada 2013. Sepupu Musk, Lyndon dan Peter Rive, mendirikan SolarCity pada 2006 dengan konsep awal dan modal finansial dari Musk. Tesla mengakuisisi SolarCity pada 2016 seharga US$ 3,66 miliar dan menggabungkannya dengan divisi produk penyimpanan energi baterai untuk membentuk Tesla Energy. - The Boring Company
Didirikan oleh Musk pada 2016, The Boring Company berfokus pada pembangunan terowongan untuk mengatasi lalu lintas dan memfasilitasi transportasi dalam kota. Perusahaan ini menyelesaikan terowongan di bawah Las Vegas Convention Center pada awal 2021 dan telah menerima persetujuan untuk perluasan lebih lanjut. Perusahaan ini telah mengumpulkan US$ 951 juta pada April 2022 dan sekarang bernilai hampir US$ 5,7 miliar. - Neuralink Corporation
Musk juga merupakan pendiri dan pemilik Neuralink Corporation, yang mengembangkan antarmuka mesin-otak yang dapat ditanamkan. Tujuannya adalah membuat implan otak untuk meningkatkan kecerdasan manusia, menyembuhkan cedera otak, dan memungkinkan orang lumpuh berjalan kembali. Total investasi di Neuralink telah melebihi US$ 511 juta pada 2022. - OpenAI
Pada 2015, Musk mendirikan OpenAI, sebuah perusahaan riset AI nirlaba. Tujuannya adalah mengembangkan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat bagi manusia. Namun, Musk mundur dari dewan pada 2018, dan pada 2019, OpenAI menerima investasi US$ 1,4 miliar dari Microsoft. - DeepMind
Musk sangat khawatir tentang AI yang menyalip manusia dan telah berinvestasi di DeepMind Technologies, yang sekarang dimiliki oleh Google. DeepMind berusaha menggabungkan teknologi komputer dan ilmu saraf untuk menciptakan ‘kecerdasan umum buatan’. - SpaceX dan Starlink
Musk mendirikan SpaceX pada Mei 2022 dengan misi membuat akses ke luar angkasa lebih cepat dan murah, serta menciptakan koloni manusia di Mars. SpaceX adalah perusahaan swasta pertama yang mengembalikan pesawat ruang angkasa dari orbit rendah Bumi dan mengangkut manusia dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. SpaceX telah meluncurkan 144 roket dan pesawat ruang angkasa, 106 di antaranya berhasil mendarat. Perusahaan ini bernilai lebih dari US$ 100 miliar, menjadikannya perusahaan swasta paling berharga kedua di dunia. Di bawah SpaceX, Musk juga mendirikan Starlink yang mengembangkan teknologi satelit untuk menyediakan internet di wilayah terpencil. Starlink akan segera diuji coba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei 2024. - Tesla
Musk mengambil alih Tesla pada 2008, menjadikannya pemain utama di pasar mobil listrik dan self-driving di Amerika Serikat. Meskipun teknologi self-driving Tesla masih kontroversial, Musk terus mendorong visinya untuk masa depan kendaraan listrik dan otonom. - Twitter (X)
Pada Oktober 2022, Musk mengakuisisi Twitter dan mengubahnya menjadi X. Di bawah kepemimpinannya, terjadi perubahan besar seperti PHK massal, peluncuran fitur berlangganan Twitter Blue, dan tunggakan sewa kantor akibat kondisi keuangan perusahaan yang buruk. Terbaru, X menghadapi tantangan dari kemunculan Threads buatan Instagram. - xAI
xAI adalah perusahaan terbaru Musk yang akan bekerja sama dengan X (Twitter), Tesla, dan perusahaan lainnya. Tujuan xAI adalah memahami sifat sebenarnya dari alam semesta, menurut situs perusahaan yang dikutip dari CNBC International.
Itulah berbagai bisnis Elon Musk, orang terkaya ketiga di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat!