Caritrend – Dalam percakapan sehari-hari, istilah rabun jauh dan Low Vision sering kali digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Artikel ini akan menggali lebih dalam untuk memahami kedua kondisi ini, mengeksplorasi perbedaan mereka, dan menyoroti pentingnya diagnosis yang tepat.
Pengertian Rabun Jauh
Rabun jauh, atau miopi, adalah kondisi refraktif mata di mana cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik pada retina, tetapi justru di depannya.
Ini menyebabkan objek yang jauh tampak buram, sementara penglihatan dekat tetap tajam.
Pengertian Low Vision
Low Vision, di sisi lain, adalah penurunan tajam penglihatan yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Ini bukan kebutaan total, tetapi penglihatan yang sangat terbatas yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perbedaan Kunci
Perbedaan utama antara rabun jauh dan Low Vision terletak pada penyebab dan korektabilitasnya. Rabun jauh disebabkan oleh kesalahan refraksi dan dapat dikoreksi dengan lensa korektif.
Low Vision, bagaimanapun, sering kali disebabkan oleh kondisi yang lebih kompleks seperti degenerasi makula dan tidak dapat dikoreksi sepenuhnya.
Dampak pada Kehidupan Sehari-hari
Rabun jauh dapat mengganggu aktivitas seperti mengemudi atau menonton film, tetapi dengan kacamata atau lensa kontak, individu dapat menjalani kehidupan normal.
Low Vision, bagaimanapun, dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas dasar, seperti membaca atau mengenali wajah, bahkan dengan alat bantu visual.
Penanganan dan Adaptasi
Untuk rabun jauh, solusi yang paling umum adalah penggunaan kacamata atau lensa kontak. Sedangkan untuk Low Vision, penanganannya mungkin melibatkan terapi penglihatan, alat bantu visual khusus, dan modifikasi lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Memahami perbedaan antara rabun jauh dan Low Vision adalah kunci untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Rabun jauh adalah masalah refraktif yang relatif mudah diatasi, sedangkan Low Vision adalah kondisi yang lebih kompleks yang memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan sering kali interdisipliner.
