Caritrend – Dalam diskursus kesehatan mata, istilah tunanetra dan Low Vision sering kali muncul, namun tidak semua orang memahami perbedaan dan kebutuhan spesifik dari kedua kondisi tersebut.
Artikel ini akan menyajikan analisis mendalam tentang tunanetra dan Low Vision, menguraikan perbedaan mereka, dan mengeksplorasi kebutuhan khusus yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas hidup para penyandang.
Pengertian Tunanetra
Tunanetra adalah kondisi di mana seseorang mengalami kehilangan penglihatan yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata standar, lensa kontak, atau operasi mata.
Definisi legal tunanetra biasanya mengacu pada ketajaman penglihatan 20/200 atau kurang pada mata yang lebih baik setelah dikoreksi atau lapang pandang yang tidak lebih besar dari 20 derajat.
Pengertian Low Vision
Low Vision, di sisi lain, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penglihatan yang sangat terbatas yang tidak dapat ditingkatkan secara signifikan dengan kacamata atau lensa kontak.
Ini bukan kebutaan total, tetapi penglihatan yang tidak cukup untuk melakukan tugas-tugas tanpa bantuan alat khusus.
Perbedaan Tunanetra dan Low Vision
Perbedaan mendasar antara tunanetra dan Low Vision terletak pada tingkat keparahan dan kemungkinan koreksi penglihatan.
Tunanetra sering kali berarti kehilangan penglihatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan Low Vision, yang masih memungkinkan pengenalan cahaya dan bentuk, meskipun terbatas.
Kebutuhan Penyandang Tunanetra dan Low Vision
Penyandang tunanetra dan Low Vision memiliki kebutuhan yang berbeda. Mereka yang mengalami tunanetra mungkin memerlukan alat bantu seperti tongkat putih, pelatihan orientasi dan mobilitas, serta teknologi bantu yang berbicara.
Sementara itu, penyandang Low Vision mungkin lebih banyak mengandalkan alat bantu visual seperti kaca pembesar, perangkat dengan teks besar, dan pencahayaan yang baik untuk membantu penglihatan mereka.
Memahami perbedaan antara tunanetra dan Low Vision penting untuk memberikan dukungan yang tepat bagi penyandang.
Dengan pengetahuan yang akurat dan empati, masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka yang menghadapi tantangan penglihatan ini.